Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Perhatikan Anak Cenderung Menyendiri

Written By Unknown on Rabu, 07 Maret 2012 | 05.48

Perhatikan Anak Cenderung Menyendiri Perhatikan perilaku anak Anda. Jika anak cenderung lebih sering beraktivitas sendirian, asik dengan dunianya tanpa peduli sekelilingnya, ia akan tumbuh dengan minim pengalaman berbagi dan berkomunikasi. Apalagi jika anak diberikan fasilitas yang memisahkan dirinya dari lingkungan, seperti gadget atau permainan elektronik, yang membuatnya merasa lebih senang dengan kesendiriannya. Anak tidak terbiasa belajar berkomunikasi dan berhadapan dengan orang lain.

Psikolog Rustika Thamrin CHt, Cl, MTLT menjelaskan, anak akan kurang pengalaman dan penghayatan bahwa bermain bersama lebih menyenangkan jika dalam kesehariannya cenderung bermain sendiri.

"Jika anak merasa sudah sendiri, ini berbahaya. Hidupnya terbiasa tidak berbagi dan nantinya ia akan merasa kesepian," jelas Rustika,r usai talkshow mengenai kebiasaan berbagi beberapa waktu lalu.

Anak akan merasa kesepian karena tidak terbiasa membangun kebersamaan dengan orang lain. Hal ini bisa terjadi disebabkan anak tak terbiasa bertemu atau berkomunikasi dengan dunia luar selain dirinya. Anak menjadi kikuk saat berhadapan dengan orang lain.

Sebaliknya, anak yang terbiasa bermain bersama dengan orang lain di lingkungannya lebih mudah berkomunikasi. Apalagi jika anak dilatih untuk membangun kebiasaan berbagi kepada orang lain, ia akan lebih mudah berkomunikasi. Komunikasi langsung tatap muka dengan orang lain ini tak bisa menggantikan komunikasi yang dibangun melalui dunia maya, jelas psikolog yang akrab disapa Tika ini.

"Meski anak mahir berkomunikasi melalui jejaring sosial, namun tak sama pengalaman dan kemampuannya ketika berkomunikasi langsung," lanjutnya.

Jika saat ini anak Anda masih terperangkap dengan dunianya sendiri, asik sendiri dengan berbagai fasilitas yang Anda berikan, sebaiknya segera ajak anak berbaur dengan lingkungan. Atau mulailah melatih kebiasaan baru dengan berbagi kepada orang lain yang tidak mampu. Dengan begitu anak terbantu melatih dirinya untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
05.48 | 0 komentar | Read More

Peduli Kesehatan Kamar Anak

Written By Unknown on Selasa, 06 Maret 2012 | 08.02

Peduli Kesehatan Kamar Anak Seberapa sering anak Anda sakit dalam beberapa bulan terakhir ini? Jika sering, mungkin tak ada salahnya Anda mengecek kebersihan dan kesehatan kamar tidurnya.

Kamar tidur anak yang tidak sehat dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan. Tungau atau debu yang menempel di tempat tidur dan jarang dibersihkan menjadi salah satu pemicu gangguan pernapasan. Tungau dan debu membuat hidung terasa gatal serta merangsang timbulnya bersin serta pilek.

Lantas, bagaimana caranya membuat kamar tidur anak menjadi sehat? Setidaknya ada 6 langkah yang bisa Anda lakukan, seperti paparan berikut ini:

Gunakan material alam

Salah satu material yang perlu diperhatikan adalah cat dinding. Pilih cat yang tidak menggunakan logam merkuri dan timbal sebagai salah satu bahan dasar pembuatannya. Cat berbahan merkuri dan timbal dapat memengaruhi kerusakan otak dan keracunan. Anak bisa mengalami kesulitan belajar serta gangguan perilaku.

Bersihkan karpet rutin

Karpet dapat menjadi sarang debu dan jamur yang memicu gangguan pernapasan anak-anak. Namun, bila karpet benar dibutuhkan dalam kamar anak, maka rajin dan rutinlah saat membersihkannya. Agar tak kesulitan, pilihlah bahan karpet dari bahan serat alami dengan ukuran yang tidak terlalu besar.

Ciptakan udara yang sehat

Selain menyediakan ventilasi, kamar anak juga butuh udara sehat. Kebiasan merokok orangtua di rumah dapat mendorong suplai kesehatan tidak sehat. Jika memang Anda perokok aktif, sebisa mungkin jangan merokok di dalam rumah. Selain asap rokok, minimalkan pemakaian pestisida seperti obat nyamuk bakar. Beberapa zat kimia di dalamnya dapat menganggu kesehatan anak.

Cerdas menggunakan AC

Kebiasaan menggunakan AC harus disertai penggunaan yang tepat. AC di kamar anak bisa disiasati dengan pengaturan suhunya. Suhu terlalu rendah bisa menimbulkan beberapa keluhan. Temperatur yang dianjurkan antara 24 - 36 derajat celcius, dengan kelembaban berkisar 65-95 persen. Selain pengaturan suhu, perawatan AC juga perlu diperhatikan. Kotoran yang menumpuk pada filter bila tak dibersihkan akan menjadi tempat berkumpulnya debu dan kuman.

Ventilasi udara dan cahaya

Volume udara dan cahaya yang masuk ke rumah merupakan faktor penentu apakah rumah itu sehat atau tidak. Kebutuhan udara dan cahaya dihitung berdasarkan ukuran ruang dan jumlah orang. Kebutuhan ini dapat diakomodasi dengan jumlah ventilasi dan bukaan memadai.

Kebersihan tempat tidur

Tak hanya karpet, tempat tidur juga bisa jadi sarang tumbuhnya bakteri, tungau, dan jamur. Untuk meminimalkan hal ini, pertama gantilah sarung bantal guling dan seprai seminggu sekali. Cuci semuanya dengan air panas agar tungau mati. Hindari memakai kasur, bantal dan guling dari bahan kapuk. Karena ini menjadi tempat tinggal favorit tungau. Gantilah dengan bahan kasur lateks.
08.02 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger